LLDIKTI XVI Gelar Panduan Penyusunan Proposal Matching Fund 2023

Sidik
LLDIKTI XVI Gelar Panduan Penyusunan Proposal Matching Fund 2023

Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XVI menggelar sosialisasi dan panduan penyusunan proposal program Matching Fund secara daring, Rabu, 1 Maret 2023. Program Matching Fund Kedaireka ini merupakan program pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek yang melibatkan Perguruan tinggi dan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).

Pertemuan yang dibuka langsung oleh Kepala LLDIKTI XVI Munawir Sadzali Razak, melibatkan unsur Dosen Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di wilayah Gorontalo, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah dengan menghadirkan narasumber Profesor Yusring Sanusi Baso.

“Tujuan dari kegiatan ini demi mewujudkan dan meningkatkan intensitas para dosen peneliti dalam menyusun proposal Matching Fund 2023. Di tahun sebelumnya, hanya satu saja yang lolos dari sepuluh proposal. Jadi target saya tahun ini harus ada peningkatan dan bisa lebih instensif pendampingannya” jelas Munawir saat membuka kegiatan.

Munawir menyampaikan kegagalan tersebut menjadi bahan evaluasi bagi LLDIKTI XVI serta membantu PTS mengetahui kesalahan yang terdapat dalam menyusun proposal. Dengan hadirnya professor Yusring, peserta diharapkan dapat berdiskusi dan konsultasi terkait proposal yang diajukan dalam Program Matching Fund 2023.

Dengan adanya sosialisasi dan panduan penyusunan proposal Program Matching Fund 2023, Munawir berharap, kegiatan ini bisa memberikan manfaat dan pengetahuan kepada dosen peneliti. Program Matching Fund 2023 batch II sudah dibuka tahun ini, dengan menerima 1500 proposal dari Perguruan Tinggi Akademik dan akan ditutup pada tanggal 10 maret 2023.

Sementara itu Profesor Yusring yang merupakan Guru Besar Universitas Hasanuddin menyampaikan bahwa kesalahan yang sering terjadi dalam penyusunan proposal adalah judul yang membingungkan dan skema yang kurang jelas. “Proposal Matching Fund tidak sama dengan penelitian dan pengabdian. Jadi harus dihilangkan dulu kebiasaan meneliti dan pengabdian kepada masyarakat”.Kata Profesor Yusring. (Humas)

Kegiatan ini juga dapat ditonton langsung di channel youtube LLDIKTI XVI :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *