Sebagai upaya untuk meningkatkan mutu Perguruan Tinggi, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) XVI menggelar Workshop Pendampingan Peningkatan Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) yang dilaksanakan secara daring, Rabu, 15 Maret 2023. Menuju perguruan tinggi yang unggul menjadi tema dari workshop ini.
Pertemuan dibuka langsung oleh Kepala LLDIKTI XVI Munawir Sadzali Razak dengan melibatkan Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan Unit Penjaminan Mutu masing-masing, serta menghadirkan narasumber yaitu Profesor Chan Basaruddin selaku Anggota Majelis Akreditasi BAN-PT.
Munawir mengatakan sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 35 Tahun 2021 yang menjelaskan bahwa LLDIKTI berfungsi sebagai fasilitator peningkatan mutu perguruan tinggi maka tujuan dari kegiatan ini dilaksanakan yaitu membantu perguruan tinggi yang belum terakreditasi menjadi terakreditasi, dan yang masih memiliki akreditasi Baik bisa naik menjadi Baik Sekali.
“Saat ini dari 89 Perguruan Tinggi Swasta yang ada di wilayah LLDIKTI XVI belum ada yang masuk pada peringkat APT yang unggul. Ini menjadi tugas LLDIKTI untuk mengevaluasi dan mendorong perguruan tinggi meningkatkan mutunya, baik di institusinya maupun di program studinya.” Ungkap Munawir.
Untuk mendapatkan peringkat unggul, PTS harus meningkatkan sumber daya manusianya, seperti pada paparan profesor Chan yang mengungkapan bahwa salah satu anatomi permasalahan yang terjadi dalam perguruan tinggi di Indonesia yang paling utama yaitu tentang sumber daya manusia.
”Kelemahan utama perguruan tinggi di Indonesia adalah sumber daya manusia kita lemah. Kurang secara jumlah dan Kurang secara mutu dari sisi kompetensi” jelas Profesor Chan.
Sementara itu, strategi penguatan perguruan tinggi di era revolusi industri pada zaman ini adalah penguatan asset utama sumber daya manusia yaitu investasi yang punya nilai dan daya ungkit tinggi, penguatan sistem governance juga manajemen dan yang terakhir yakni penguatan kemitraan.
Pada workshop kali ini, Profesor Chan juga membahas akreditasi perguruan tinggi yang saat ini masih mengacu pada Sistem Akreditasi Nasional (SAN) yang tertuang pada PerBAN-PT No.2 Tahun 2017. (Humas)
