lldikti16_gtlo@kemdikbud.go.id
Senin - Jumat, 08:00 - 16:00

LLDIKTI XVI Gelar Rakor Evaluasi bersama PTS

Facebook
WhatsApp
Telegram
Twitter

Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XVI menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta yang diselenggarakan secara terpisah di tiga Provinsi. Untuk provinsi Gorontalo dilaksanakan secara Luring, Senin 10/4/2023. Sedangkan untuk wilayah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara dilaksanakan dari, pada 11-13 April 2023.

Rakor ini dilaksanakan dalam rangka evaluasi Kinerja dan Program LLDIKTI XVI yang sudah dilaksanakan maupun yang akan dilaksanakan di tahun 2023.

Dalam pemaparannya, Munawir menyampaikan terdapat 5 arah kebijakan dan strategi Ditjen Pendidikan Tinggi, mulai dari meningkatkan Angka Partisipasi Pendidikan Tinggi, Meningkatkan Mutu dan Relevansi Pendidikan Tinggi, Menguatkan Mutu Dosen dan Tendik, Menguatkan Sistem Tata kelola Ditjen Pendidikan Tinggi serta Menguatkan Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat.

“Kalau melihat Angka Partisipasi Pendidikan Tinggi yang ada di LLDIKTI XVI kita berada di angka 39,37% dan ini sudah mencapai target secara nasional” Ungkap Munawir.

Munawir juga membahas beberapa bagian penting terkait Gambaran umum kondisi PTS LLDIKTI Wilayah XVI, Program dan Kegiatan LLDIKTI Wilayah XVI, Program dan Kegiatan Kemendikbudristek serta Program Transformasi Pendidikan Tinggi.

Gambaran umum kondisi Perguruan Tinggi Swasta yang ada di LLDIKTI XVI berdasarkan peta perguruan tinggi, peringkat akreditasi institusi hanya ada 2 dari 32 Perguruan Tinggi di Sulawesi Tengah bisa naik ke peringkat B atau baik sekali. Mayoritasnya berada pada peringkat C atau baik dan terdapat 12 Perguruan Tinggi Sulteng yang belum terakreditasi. Selain itu, saat ini dari 3 Provinsi  Wilayah LLDIKTI XVI belum ada Perguruan Tinggi yang masuk pada peringkat unggul.

“Ini menjadi salah satu perhatian kita untuk bisa bersama-sama berupaya meningkatkan jumlah PTS naik atau setidaknya bergeser dari peringkat baik menjadi baik sekali, kemudian akan kita kawal dan dorong menjadi perguruan tinggi yang unggul” Ungkap Munawir.

Munawir juga menambahkan klasterisasi Perguruan Tinggi berdasarkan kinerja penelitian dan pengabdian kepada masyarakat telah mengalami perubahan kualifikasi yang awalnya hanya ada 4 klaster yaitu mandiri, utama, madya dan binaan berubah menjadi 5 klaster dengan adanya tambahan klaster baru yaitu klaster pratama.

“Perguruan Tinggi yang ada di LLDIKTI XVI masih berada pada klaster binaan. Hanya ada 9 perguruan tinggi yang masuk pada klaster madya untuk penelitian dan 17 perguruan tinggi yang masuk pada kategori klaster pratama. Ini bisa menjadi PR kita kedepan untuk memperbaikinya secara bersama.” Jelas Munawir.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja Perguruan Tinggi menurun bisa disebabkan oleh banyaknya dosen Perguruan Tinggi Swasta (PTS) wilayah LLDIKTI XVI belum memiliki jabatan fungsional atau masih berstatus sebagai tenaga pengajar. Selain itu, banyak dosen yang mengajar dengan kualifikasi pendidikan masih sarjana atau diploma 4. Mengacu pada Permendikbud No 7 Tahun 2020 tidak diperkenankan bagi Perguruan Tinggi untuk memberikan tugas mengajar pada dosen yang memiliki kualifikasi pendidikan dibawah S2. Hal tersebut merupakan bentuk pelanggaran sedang yang akan berpotensi mengurangi skor dalam penilaian klasterisasi berdasarkan IKU delapan.

“Ini akan kita lihat apakah datanya belum update atau kondisi real nya memang seperti itu karena kami juga terus berupaya melakukan penyesuaian data dengan waktu yang diberikan kepada dosen untuk memasukan penilaian angka kreditnya hanya sampai pada 28 April 2023.” Ungkap Munawir.

Selain itu, Munawir juga menyampaikan beberapa hal penting mengenai Program beasiswa KIP kuliah Mahasiswa. Mengikuti arahan Direktur Jenderal, tahun ini LLDIKTI XVI akan memberikan prioritas KIP pada perguruan-perguruan tinggi yang bermutu dan bisa menjamin kualitas alumninya untuk masuk ke DUDI. Kebijakan ini diterapkan oleh LLDIKTI XVI dengan melihat dan mempertimbangkan faktor kinerja Perguruan Tinggi.

“Harapan kita pemberian KIP ini bisa memutus mata rantai kemiskinan. Oleh karena itu, kita tidak ingin memberikan kuota KIP pada perguruan tinggi yang reputasinya kurang baik dan tidak bisa menjamin peserta KIP lebih sejahtera setelah lulus” Jelas Munawir.

Munawir juga menambahkan melarang keras adanya pemotongan biaya KIP Kuliah yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi. LLDIKTI akan bertindak tegas dengan memberikan sanksi menurunkan atau tidak memberikan kuota KIP Kuliah pada Perguruan Tinggi yang terbukti melakukan pungutan.

Selain KIP Kuliah, banyak program bantuan dari pemerintah untuk Perguruan Tinggi yang sudah di launching mulai dari program pembelajaran dan kemahasiswaan hingga program peningkatan kompetensi SDM yang bisa diikuti dan dimanfaatkan oleh PTS.

“Pemerintah sudah banyak mengeluarkan program-program bantuan, namun sangat disayangkan tingkat partisipasi dari PTS yang ada di LLDIKTI XVI sangat rendah.  Kami berharap kedepannya PTS bisa melakukan persiapan untuk pendaftaran mengikuti program dari kementerian. Kementerian memberikan pendanaan yang hampir sama untuk negeri maupun swasta. Ada 8 triliun anggaran dari kementerian dan 42% pendanaan itu dialokasikan ke PTS dalam bentuk program-program maupun pembayaran serdos. Jadi ayok berpartisipasi dan manfaatkan ini dengan baik.” Jelas Munawir.

Melalui rakor ini Munawir juga menyampaikan selain kinerja Perguruan Tinggi, kinerja LLDIKTI XVI juga diukur berdasarkan Indikator kinerja Utama yang diberikan oleh kementerian mulai dari layanan tepat waktu dan mendorong PTS dengan peringkat unggul.

“Yang kami laporkan adalah kinerja dari perguruan tinggi. Tugas kami melakukan program-program pendampingan agar Perguruan Tinggi berkinerja yang kemudian akan kami laporkan sebagai kinerja LLDIKTI juga” Ungkap Munawir.

Adapun kegiatan Triwulan 1 Tahun 2023, LLDIKTI telah melaksanakan 17 kegiatan yang dilakukan secara luring dan daring di tiga Provinsi selama Januari hingga Maret 2023. Walaupun kegiatan-kegiatan tersebut diselenggarakan secara hybrid untuk menyiasati anggaran yang kurang namun hasilnya cukup optimal karena substansi informasinya bisa tersampaikan dan adanya follow up dari LLDIKTI XVI pasca kegiatan.

Sementara itu, LLDIKTI XVI telah merancang 35 kegiatan yang akan dilaksanakan selama Triwulan 2, 3 dan 4. Format acara dirancang secara hybrid di tiga Provinsi dengan adanya beberapa kolaborasi yang akan di diskusikan lebih lanjut oleh LLDIKTI XVI. (Humas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Pengumuman

    Ikuti Kami